Sunan Kalijaga adalah seorang Sunan yang sangat terkenal. Ia adalah salah seorang Sunan yahng murni berdarah Jawa.bapaknya bernama Aria Teja. Perdana Menteri pada masa Bre Kertabumi Brawijaya V, yang juga menjabat sebagai Adipati Tuban dengan gelar Ki Tumenggung Wilwatikta.
Masa mudanya dilalui dengan tindakan yang nakal. Ia lari dari istana, masuk hutan-hutan singit, naik gunung-gunung angker, mencari kesaktian. Pekerjaannya membegal dan menyamun.
Dari istana ia menyandang Raden Seca. Terkenallah ia sebagai jago berkelahi yang tidak pernah kalah. Maka julukannya adalah Lokajaya.
Ketika masuk islam ia diberi nama Raden Said oleh Sunan Bonang, dan kemudian mendapat julukan atau gelar Sunan Kalijaga.
Sebagai penyeru agama, Sunan Kalijaga termasyhur kemana-mana. Ia seorang mubaligh keliling, yang daerah dakwahnya sangat luas. Makannya ia juga disebut sebagai Syaikh Malaya. Pengikutnya tidak terbatas pada satu golongan saja. Banyak bangsawan serta kaum cendekiawan yang tertarik pada tablighnya. Karena dalam berdakwah ia sangat pandai menyesuaikan diri dengan keadaan. Ia adalah pujangga yang banyak mengarang cerita carangan dalam seni wayang. Ia berusaha mengawinkan adat istiadat Jawa dengan kebudayaan islam dan menjadikannyan sebagai media untuk menyebarkan syiar islam.
Guna menarik banyak simpatisan, Sunan Kalijaga memesan seperangkat gamelan sekaten isyarat dari kata syahadatain. Gamelan ini berjumlah sepasang. Kanjeng Kiyai Nagawilaga dan Kanjeng Kiyai Guntur Madu hingga saat ini disebut Nyai sekati dan Kiyai sekati. Gamelan ini dibunyikan pada hari-hari tertentu, misalnya malam jum’at dan hari-hari besar Islam terutama dalam bulan Maulud. Fungsinya yang paling utma adalah untuk mengumpulkan masyarakat.
Dalam seni busana, Sunan Kalijaga pula pula yang menciptakan pakaian Jawa model “taqwa”, yang kemudian disempurnakan sebagai blangkon, nyamping, serta kerisnya oleh Sultan Agung dan Sultan Hamengkubuwono 1.
Sunan Kalijaga adalah contoh seorang pejuang yang tidak pernah puas dengan ilmu yang dimilikinya. Sesudah tamat belajar pada Sunan Bonang, ia mengembara ke Palembang, berguru pada Syaikh Sutabaris.
Menurut aturan Sunan Kalijaga, semua dalang dan para penabuh gamelan, sebelum memulai tugasnya, harus mengambil air wudhu dulu, mereka harus senantiasa suci dari hadas selama pertunjukan berlangsung. Karena tugas ini adalah kewajiban suci menyiarkan agama.
Begitulah tahun demi tahun Sunan Kalijaga melewati perjalanan hidupnya dengan penuh perjuangan dan tantangan. Ia adalah orang yang paling berjasa dalam dakwak dengan denagn pendekatan cultural. Sunan Kalijaga sangat berjasa dalam perkembangan wayang purwa atau wayang akkulit yang bercorak islam seperti saat ini. Sunan Kaligaja mengarang aneka cerita wayang yang bernafaskan Islam terutama mengenai etika.. Sunan Kalijaga juga berjasa dalam pengembangan seni suara, seni ukur, seni busana, seni pahat, dan kesusastraan.